MODUL 3
JENIS-JENIS KAYU DI INDONESIA DAN
TEGANGAN-TEGANGAN IJIN
A.
Pendahuluan
Modul ini akan membahas mengenai
jenis-jenis kayu di Indonesia dan tegangan-tegangan ijin kayu.
Modul ini terdiri dari dua bagian,
yang mencakup: bagian pertama membahas
mengenai cara mengolongkan jenis-jenis kayu, bagian kedua membahas mengenai jenis-jenis kayu bangunan
Kegiatan belajar mahasiswa dalam
modul ini terdiri 4 kegiatan pembelajaran: (1) Uraian materi pembelajaran, (2)
Rangkuman, (3) Latihan, (4) Tes dan Kunci
Kompetensi khusus yang akan dicapai
setelah mahasiswa mempelajari modul ini adalah:
1) Menjelaskan
cara menggolongkan jenis-jenis kayu
2) Menjelaskan
tingkat kelas keawetan dan kelas kuat kayu.
3) Menyebutkan
jenis-jenis kayu yang banyak digunakan sebagai bahan bangunan di Indonesia dan
NTT
Kegiatan belajar secara
lengkap diuraikan pada halaman berikut ini.
B.
PENYAJIAN
B.1. CARA MENGGOLONGKAN JENIS-JENIS
KAYU.
Lembaga Penelitian Hasil Hutan di bogor telah
melakukan penelitian-penelitian mengenai kayu-kayu di Indonesia,untuk keperluan
pembangunan, kayu-kayu dinilai/dibagi menurut Keawetannya dan menurut
Kekuatannya. Selanjutnya dari kedua penelitian ini ditentukan tingkat Pemakaian
kayu.
1. Tingkat Keawetan
Yang
menentukan tingkat keawetan kayu ialah daya tahan kayu terhadap pengaruh
perusakan oleh rayap-rayap, serangga,dan binatang-binatang kecil lainnya dan
pengaruh alamiah seperti panas matahari, air, dan sebagainya. Untuk keperluan
ini diadakan penelitian sebagai berikut:
a.
Kayu di tempatkan ditanah lembab
b.
Kayu ditempatkan ditempat yang
tidak terlindung, tetapi dicegah masuknya air didalamnya.
c.
Kayu ditempatkan ditempat yang
terlindung.
d.
Kayu ditempatkan ditempat yang
terlindung dan dipelihara. Selain
itu diselidiki pula daya tahan kayu terhadap rayap dan serangga.
e.
Kayu termakan oleh rayap
f.
Kayu termakan oleh beberapa macam
serangga (kumbang,bubuk kayu).
Dari
ke enam macam penelitian itu kayu di golongkan dalam 5 tingkatan (kelas) dan angka dalam daftar 5 itu
menunjukkan jumlah tahun selama kayu itu masih tetap dalam keadaan baik.
Tabel 8. Penggolongan Jenis Kayu
Tingkat kelas
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
a
|
8
|
5
|
3
|
Singkat Sekali
|
Singkat sekali
|
b
|
20
|
15
|
10
|
Beberapa Tahun
|
Singkat Sekali
|
c
|
Tak Terbatas
|
Tak Terbatas
|
Lama
|
10 / 20 tahun
|
Singkat
|
d
|
Tak Terbatas
|
Tak Terbatas
|
Tak Terbatas
|
Minimum 20 Tahun
|
Maximum 20 Tahun
|
e
|
Tidak
|
Tidak
|
Agak Cepat
|
Cepat Sekali
|
Cepat sekali
|
f
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Tak Terbatas
|
Cepat Sekali
|
2. Tingkat Kekuatan
Di Indonesia jarang sekali diuji kuat tarik kayu.
Untuk menentukan tingkat kekuatan kayu kita berpatokan pada Kuat lentur, Kuat
tekan, dan berat jenis kayu. Berat jenis ini ditentukan pada pada kadar lenggas
kayu dalam keadaan kering udara.
Tabel 8. Tingkat
Kekuatan Kayu
Tingkat
|
Kuat lentur dlm kg/cm2
|
Kuat desak dlm kg/cm2
|
Berat Jenis
|
I
|
1.000
|
750
|
0.9
|
II
|
725
|
425
|
0.6
|
III
|
500
|
300
|
0.4
|
IV
|
360
|
215
|
0.3
|
V
|
Kurang dari 360
|
Kurang dari 215
|
Kurang dari 0.3
|
3. Tingkat Pemakaian.
Tingkat pemakaian sesuatu kayu menyatakan penggunaan
kayu untuk sesuatu macam konstruksi. Dlm menentukan tingkat pemakaian tidak
dipandang asal,serta mudah atau sukarnya pengerjakan kayu, lagi pula kayu dalam
keadaan biasa artinya tidak diawetkan.
Ada lima macam tingkat pemakaian
yaitu :
Tingkat
I dan II :
Untuk
keperluan konstruksi-konstruksi berat, tidak terlindungi dan terkena tanah lembab. Yang termasuk dalam tingkat I diantaranya: Kayu jati, Marbau,
Bangkirai, Belian, Resak, dsb. Yang
termasuk dalam tingkat II diantaranya: Kayu
Rasamala, Merawan dsb.
Tingkat III :
Untuk
keperluan konstruksi-konstruksi besar yang terlindung. Yang termasuk dalam tingkat III: Kayu Puspa, Kamfar,
Karuwing, dsb.
Tingkat
IV : Untuk keperluan
konstruksi-konstruksi ringanyang terlindung. Yang termasuk dalam tingkat IV : Kayu Meranti, Suren,
Jeungjing, dsb.
Tingkat
V : Untuk keperluan
pekerjaan sementara.
B.2. JENIS-JENIS KAYU BANGUNAN.
1.
Kayu
Jati (Tectona Grandis).
Termasuk :
Tingkat Pemakaian I, Tingkat Keawetan I, Tingkat Kekuatan II, Berat jenis =
0.67. Kayu jati
adalah salah satu kayu yang terbaik diseluruh dunia.dan yang paling abanyak di
Indonesia terdapat di pulau jawa: didaerah Rembang, Madiun dan Kediri.
Keuntungannya : Termasuk
kayu yang stabil yaitu kembang susutnya hanya sedikit, Karena tumbuh ditanah
yang mengandung kapur, sering kali di dalam kayunya banyak terdapat
sarang-sarang kapur. Hal ini menyebabkan alat-alat pertukangan cepat tumpul
seperti gergaji, ketam, pahat dll.
Kegunaan : Untuk
konstruksi berat Jembatan, Hanggar,
lantai, Perabot
rumah tangga,kosen kosen, lemari, tempat tidur dll.
Warna : Mula-mula
sawo-kelabu dan apbila sudah lama terkena cahaya dan udara berubah menjadi
sawo-matang.
2.
Kayu
Merbau
Termasuk :
Tingkat pemakaian I, Tingkat keawetan I, Tingkat kekuatan I, Berat jenis = 0.9
– 1. Banyak terdapat di pulau: Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Maluku. Merbau termasuk kayu yang baik,
tahan terhadap rayap, kembang susutnya sedit.
Kekurangannya : Besi yang
berhubungan dengan kayu merbau akan lekas bekarat,
karena mengandung asam air kayutinggi sekali.
Kegunaan : Untuk
konstruksi yang tidak terlindung. Perabot
rumah tangga.
Warna : Sawo-kelabu
setelah lama dipakai akan menjadi sawo-hitam.
3.
Kayu
bangkirai/atau Balan (Jati Kalimatan).
Termasuk :
Tingkat pemakaian I, Tingkat keawetan II, Tingkat kekuatan I, Beratr Jenis =
0.8 - 1. Banyak terdapat di pulau: Sumatra, dan Kalimatan. Keuntungan dari kayu
bangkirai adalah tahan terhadap rayap, kembang susutnya sedikit,
Kegunaan : Untuk konstruksi yang terlindung,
untuk lantai jembatan, tiang-tiang dll.
Warna : Sawo-kering
lama kelamaan menjadi Sawo tua.
4.
Kayu
Belian
Termasuk :
Tingkat pemakaian I, Tingkat keawetan II, Tingkat Kekuatan I, Berat Jenis = 0.9
- 1.
Keuntungannya : Tahan
terhadap rayap, dan serangga-serangga lainnya, dan kayunya keras sukar di olah.
Kegunaan : Untuk
konstruksi besar : dipakai sebagai tiang-tiang jembatan, lantai Jembatan dsb,
untuk bangunan rumah dipakai sebagai penutup atap (sirap).
Warna : Sawo-tua
lama kelamaan menjadi abu-abu/hitam
5.
Resak
Termasuk :
Tingkat pemakaian I, Tingkat keawetan I, Tingkat kekuatan I, Berat Jenis = 1.1.
Banyak terdapat di pulau: Sumatra (riau), dan Kalimantan.
Keuntungannya : Kayu tahan
rayap dan ulat-ulat tiang, kayunya keras tapi mudah di olah.
Kegunaannya : Banyak
dipakai di dalam banguanan air, dan di dalam konstruksi yang besar dipakai
sebagai pasak (baji).
Warnanya : Sawo-muda
dan lama kelamaan menjadi sawo-tua.
6.
Rasamala
Termasuk
: Tingkat pemakaian IV, Tingkat keawetan II, Tingkat kekuatan II, Berat
jenis = 0.6 – 0.8. Banyak terdapat di pulau: Jawa (jawa barat), dan Sumatra.
Pohon ini tumbuh di daerah yang tingginya lebih dari 500 m di atas permukaan
laut.
Keuntungannya : tahan
rayap,di tempat yang terlindung, serta tidak banyak mengalami perubahan kadar
lengas, tahan terhadap bubuk kayu.
Kekuarangan
: kembang
susutnya besar, perubahan kadar lengasnya yang terlalu cepat akan dapat
terpuntir.
Kegunaannya
: untuk
konstruksi di dalam banguanan rumah, juga untuk lantai Jembatan.
Warna : Sawo-merah.
7.
Kayu
merawan
Termasuk :
Tingkat pemakaian II, Tingkat keawetan II, Tingkat kekuatan II, Berat Jenis =
0.6 – 0.8. Banyak terdapat di pulau: Sumatra dan Kalimatan.
Keuntungannya : kembang
susutnya tidak seberapa,
Kegunaannya : untuk
bangunan rumah, serta untuk perabot rumah tangga.
Warna
: Sawo-muda
lama kelamaan menjadi sawo –tua.
8.
Kayu
Kamfer
Termasuk : Tingkat
pemakaian III, Tingkat keawetan III, Tingkat Kekuatan I atau II, Berat Jenis =
0.7 - 0.9. Banyak terdapat di pulau: Sumatra dan sedikit di Kalimatan.
Keuntungan : tahan
terhadap bub uk kayu, kembang susutnya sedikit, dan mudah di olah.
Kekurangannya
: tidak tahan
terhadap rayap.
Kegunaan
:
Untuk konstruksi yang terlindung: bangunan Rumah.
Warna : Sawo
merah.
9.
Kayu
Puspa
Termasuk : Tingkat pemakaian III, Tingkat keawetan
III, Tingkat kekuatan II, Berat Jenis = 0.6 - 0.8. Banyak terdapat di pulau:
Jawa terutama di jawa barat.
Kekurangannya : Tidak tahan
rayap, dan mudah menjadi lapuk, serta kembang susutnya besar.
Kegunaan
: Untuk
Konstruksi bangunan sederhana, terutama didaerah pegunungan.
10.
Kayu
Keruwing
Termasuk : Tingkat pemakaian III, Tingkat keawetan
III, Tingkat kekuatan III atau IV, Berat Jenis = 0.5 – 0.9. Banyak terdapat di pulau:
Sumatra dan Kalimantan.
Keuntungannya
: dapat dalam ukuran-ukuran besar,
kekuatannya agak besar.
Kekurangannya
: Tidak tahan rayap,dan mudah menjadi laqpuk, untuk keawetan sebaiknya
diawetkan dulu sebelum dipakai.
11.
Kayu
Meranti
Termasuk : Tingkat
pemakaian IV, Tingkat keawetan IV, Tingkat kekuatan III dan IV, Berat Jenis =
0.5 – 0.8. Banyak terdapat di pulau: Sumatra, dan Kalimantan dalam jumlah yang
besar.
Macam
pohon : di bagi
menjadi 2 golongan besar yaitu Meranti merah (jumlah nya lebih banyak) dan
Meranti putih.
Kekurangannya : Muda
termakan rayap, Mudah lapuk, Kembang susutnya besar,
Kegunaan : hanya untuk
banguanan sementara.
12.
Kayu
Suren
Termasuk : Tingkat pemakaian IV, Tingkat
keawetan IV, Tingkat Kekuatan III, Berat Jenis = 0.4 – 0.7. Terdapat diseluruh
Indonesia.
Kekurangannya : Kembang
susutnya besar dang a,apng di makan rayap.
Kegunaannya
: Untuk
Bangunan Sementara, Untuk Begesting.
13.
Kayu
Jeungjing.
Termasuk : Tingkat pemakaian IV, Tingkat
keawetan IV, Tingkat kekuatan IV, berat Jenis = 0.3 – 0.5. Banyak terdapat di
pulau: Jawa(jawa barat), yaitu
yang ditanam diperkebunan teh.
Keuntungannya
: Agak tahan
rayap.
Kekurangannya
: Lembek dan
kembang susutnya besar
Kegunaannya
: Untuk
Bangauan konstruksi paku (regel),Untuk Bangunan-bangunan sederhana.
Warna
: Putih agak
sawo muda.
Untuk lengkapnya di bawah ini di berikan daftar nama-nama
kayu penting di Indonesia, yang di kutip dari laporan Lembaga Heneliti Hasil
Hutan no.46 (LPHH) di Bogor.
Tabel
9. Daftar Nama-Nama Kayu Penting di
Indonesia
No
|
Suku
Famili
|
Nama
Botanis
|
Nama
dlm Perdagangan
|
Nama
Setempat
|
Kelas
Kuat
|
BJ
kering Udar
(gr/cm3)
x
|
||
Minimal
|
maximal
|
Rata-
2
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
1
|
anacardiaceae
|
koordesidenar
|
Bugis
|
Manado,Bugis,Wochis,
Sula, Hopi, KalUt, Rangu
|
II
|
0.41
|
1.02
|
0.80
|
2
|
Idem
|
Gluta Renghas L
|
Rengas
|
Rengas, Ingas, Rangai
(Tapanuli), Ingha (KalTeng).
|
II
|
0.59
|
0.84
|
0.69
|
3
|
Idem
|
Melanorrhoea
specdiv
|
Rengas Burung
|
Rengas-Burung, jingah-Burung,
jingah-manuk. (Kalteng).
|
II
|
0.47
|
0.93
|
0.64
|
4
|
Idem
|
Campnosperma
auriculata. Rook f
|
terentang
|
Terentang
|
III
|
0.32
|
0.52
|
0.40
|
5
|
Apocyna
ceae
|
Byera spec.div.
|
Jelutung
|
---------------------------------
|
IV -
V
|
0.22
|
0.56
|
0.40
|
6
|
Idem
|
Aletonia spec.div.
|
Pulai
|
Kebanyakan pulai
atau pelai,Priangan:lame, Jawa: pule, Madura: pilay.
|
IV-V
|
0.19
|
0.90
|
0.46
|
7
|
Arawcarfa ceae
|
Agathis
borneonsiswarb
|
Agathis (damar)
|
--------------------------------
|
III
|
0.36
|
0.64
|
0.47
|
8
|
Bombaca ceae
|
Cobrima spec.divea
Lamb
|
Balsa
|
balsa
|
III-IV
|
0.09
|
0.31
|
0.16
|
9
|
Idem
|
Durio spec.div.
|
Duren
|
Durian, Duren
|
II-III
|
0.42
|
0.91
|
0.64
|
10
|
Baragina ceae
|
Cordia,Carbecrdata
bamk
|
Salimuli
|
Salimuli
|
II-III
|
0.44
|
0.75
|
0.62
|
11
|
Casyarina ceae
|
Causarina
eqursetipubeo
|
Cemara
|
---------------------------------
|
II-III
|
0.79
|
1.16
|
1.02
|
No
|
Suku
Famili
|
Nama
Botanis
|
Nama
dlm Perdagangan
|
Nama
Setempat
|
Kelas
Kuat
|
BJ
kering Udar
(gr/cm3)
x
|
||
Minimal
|
maximal
|
Rata-
2
|
||||||
12
|
Caosalpiniaceae
|
Koompassia
malasceansis maing
|
Kempas (Menggeris)
|
----------------------------------
|
I
|
0.68
|
1.29
|
0.95
|
13
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Idem
|
Dialium
placysepajum Baker
|
Kranji
|
--------------------------------
|
I-II
|
0.84
|
1.04
|
0.93
|
14
|
Idem
|
Intsia spec.div.
|
Merbau
|
Merbau,ipil,anglai
(Kalteng)
|
I-II
|
0.52
|
1.04
|
0.80
|
15
|
Idem
|
Sindora …….
|
Sindur
|
Bayam,kayu
besi,Tampar-bantu (Maluku)
|
II-III
|
|
|
|
16
|
Idem
|
Sindora………
|
Sindur
|
Sindur tampar
bantu
|
II-III
|
0.46
|
0.74
|
0.60
|
17
|
Colastraceae
|
Lephopetalum spec
|
Perupuk
|
Perupuk
talang,Perupuk rawang
|
II-III
|
0.40
|
0.69
|
0.56
|
18
|
Datisca spec
|
|
Binuang
|
Mal
benuang.Maluku:Kayu palaka
|
IV-V
|
0.16
|
0.48
|
0.33
|
19
|
Idem
|
|
Balau
|
Deman laut (sumtim),
Simantok (aceh), Resak (simalur), Rikir (sumbar), Balau (riau & kalbar), pocti
(sulteng), Dawang (Palembang), kalepek, Tekem, serendak, senuang, Bangkirai, anggalan
(….),
|
I-II
|
0.65
|
1.22
|
0.98
|
20
|
Datiscaea
|
Shorea laevifylia
Endert
|
Bangkirai
|
Kaltim: Benua, benuas,
enggelam, Bangkirai (Balikpapan).
|
I-II
|
0.60
|
1.16
|
0.91
|
21
|
Idem
|
Shorea balangeran
Buck
|
Belangeran
|
Blangeran (Bangka),
Bil (kaltang), kahoi (kalteng)
|
I-II
|
0.73
|
0.98
|
0.86
|
No
|
Suku
Famili
|
Nama
Botanis
|
Nama
dlm Perdagangan
|
Nama
Setempat
|
Kelas
Kuat
|
BJ
kering Udar
(gr/cm3)
x
|
||
Minimal
|
maximal
|
Rata-
2
|
||||||
22
|
Idem
|
Cotylelobium
spec.div.dan vaticaspec,div.
|
Giam(besak
tembaga).
|
Resak(juga
digunakan utk jenis2 vatika drajat
rendah),R.Bukti,R.tembaga(riau),R.durien(kalbar).
|
I
|
0.83
|
1.15
|
0.89
|
23
|
Dipterocarceae
|
Dipterokarpus
spec.div
|
Keruing
|
Keruing(Sumatra:lagan),kal:kruen
atau tampudau,Jawa:palahlar
|
I-II
|
0.51
|
1.01
|
0.79
|
24
|
Idem
|
Skore dan para shorea.spec.div.
|
Meranti putih
|
Banyak sekali
nama2 yang umum yaitu
meranti,damar,kedenteng,d.bush,lempang,lanan,d.kalimun,beberapa dari
nama2tsb,di atas juga digunakan utk jenis lain.
|
II-IV
|
0.29
|
0.96
|
0.54
|
25
|
Diptorecarpaceae
|
Shoreapus
spec.div.
|
Meranti Merah
|
Banyak sekali dgn
jenis yg varisinya besar.Nama yg umum ialah
meranti,damar,seraya,ketuko,kalup,lampong,lanan
|
II-IV
|
0.29
|
1.09
|
0.55
|
26
|
Idem
|
Hopea spec.div.
|
Merawan
|
Sumatra:merawan,mengerawan,Kal:Bangkirai
bulan,nyerekat,damar putih.
|
II-III
|
0.42
|
1.03
|
0.70
|
27
|
Idem
|
Anisoptera
spec.div.
|
Mersawa
|
Tenam(Palembang),Singkep(Riau),mersawa,keruing,kucing,bengkalis,sesawa.
|
II-III
|
0.49
|
0.88
|
0.66
|
28
|
Idem
|
Dryobalanopsablongigolia
dyer
|
Petanang(Sumatra
sel: Kapur).
|
Kayu kapur(sum:petanang,kuras,kalbal:kayatan,empedu.
|
I-II
|
0.62
|
0.91
|
0.75
|
No
|
Suku
Famili
|
Nama
Botanis
|
Nama
dlm Perdagangan
|
Nama
Setempat
|
Kelas
Kuat
|
BJ
kering Udar
(gr/cm3)
x
|
||
Minimal
|
maximal
|
Rata-
2
|
||||||
29
|
Idem
|
Vatika spec.div.
|
Rasak
|
Kebanyakan rasak
|
II
|
0.49
|
0.99
|
0.70
|
30
|
Idem
|
Drybalanopalanecealata
Burck dan Dryobalanopsoecarpa V.S1.Jenis2 dgn kayu agak berat
|
Sintek (kalteng)
|
D.caearpa
|
II-III
|
0.46
|
0.71
|
0.59
|
31
|
Ebonaceae
|
a.Diosspyrosferrea
Bakh
b.
Diospyroscelebica
|
Coromande
Makasar Eboni.
|
Kayu arang dan
kayu hitam
|
I
I
|
0.50
1.01
|
1.14
1.27
|
1.05
1.08
|
32
|
Euphorbiaceae
|
Bischoffia
javanica Bl
|
Gadog
|
Gadog,kigaku(sunda),gintangan(jawa).
|
II
(I-III)
|
0.55
|
1.01
|
0.75
|
33
|
Idem
|
Alourites
moluccana Willd
|
Kemiri
|
Kemiri,Muncang(sunda)
|
IV-V
|
0.23
|
0.44
|
0.31
|
34
|
Fagaceae
|
Castanopsis
jawanica.A.DC.
|
Berangan(serangan)
|
Tungeureuk,saniulen,kihivi(sunda)
|
II-III
|
0.44
|
0.80
|
0.67
|
35
|
Idem
|
Quercusspec.div.
|
Pasang
|
--------------------------------
|
I-II
|
0.46
|
1.15
|
0.82
|
36
|
Idem
|
Castobopsis
orgentua.A.Dc
|
saninten
|
Barangan tunggeureuk,kihiur(sunda)
|
II
|
0.63
|
0.82
|
0.76
|
37
|
Flacourtiaceae
|
Bomalium feetidum
Benth
|
Hiya
|
Gia(sultengg),aliwowos(minahasa),samal
atau samar batu (Ambon)
|
I-II
|
0.77
|
1.06
|
0.91
|
No
|
Suku
Famili
|
Nama
Botanis
|
Nama
dlm Perdagangan
|
Nama
Setempat
|
Kelas
Kuat
|
BJ kering
Udar
(gr/cm3)
x
|
||
Minimal
|
maximal
|
Rata-
2
|
||||||
38
|
Guttiferae
|
Calophylum
spec.div.
|
Bitangur
(kapur-naga)
|
Jawa:ayampluas,Sumatra:nangui,panaga,Bitangur,kapuyakan,bunut,Kal:pesaga,bitangur.
|
II-III
|
0.37
|
0.7
|
0.48
|
39
|
Idem
|
Cratoxylom
arboroseene BI
|
Gerunggang
|
Gerunggang nama
umum utk Gratoxylom di Sumatra,Riau, dan Kalimantan.
|
III-IV
|
0.86
|
0.71
|
0.47
|
40
|
Hamameliedaceae
|
Altinglaexselsa
Seroan
|
Rasamala
|
Mal,Rasamala(Sunda),pulasan,tulasan
(Batak)
|
II
|
0.61
|
0.90
|
0.81
|
41
|
Icacinaceae
|
Cartleyonerniculata
Howard
|
Pedaru
|
Bedaru(kaf
Riau)garu buaya(Palembang)tusam(sumsel,sumbar)
|
I
|
0.84
|
1.36
|
1.04
|
42
|
Lauraceae
|
Cinnamomum
parthenoxilon Meisen
|
Kiserah(medang)
|
Jenis lain
daricinnamomum yg termasukdlm nama golongan perdagangan tsb.medang
leash(sum),medangrawali (kalteng),kisera gadis,kipedes(sunda).
|
II-III
|
0.40
|
0.86
|
0.63
|
43
|
Idem
|
Eusiderexylon
zangeri taes b
|
Ulin(kal),atau(palembang):kayu
besi.
|
Sumatra:englen,bulian;kal:Ulin,belian.
|
I
|
0.88
|
1.19
|
1.04
|
44
|
Logaaniaceae
|
Fagrea Fragrana
Boxb
|
Tembesu talang
|
tembesu
|
I-II
|
0.72
|
0.93
|
0.81
|
45
|
Idem
|
Fagraca serarin
J.J.S
|
Tembesu talang
|
Tembesu
|
II
|
0.59
|
0.75
|
0.66
|
46
|
Lecythi
|
Planchoniavalida
BI
|
Putat
|
Putat
|
I-II
|
0.62
|
1.01
|
0.80
|
47
|
Lytraceae
|
Lagerstreemia
spec-pers
|
Bungur
|
Bungur
|
II-III
|
0.58
|
0.81
|
0.69
|
No
|
Suku
Famili
|
Nama Botanis
|
Nama
dlm Perdagangan
|
Nama
Setempat
|
Kelas
Kuat
|
BJ
kering Udar
(gr/cm3)
x
|
||
Minimal
|
maximal
|
Rata-
2
|
||||||
48
|
Magnelia ceae
|
Michelia spec.div.
|
cemnpaka
|
Manglid,poaros(sunda)Chempak(jawa)medang(sum)
|
III
|
0.31
|
0.69
|
0.53
|
49
|
Malvaceae
|
Hibiscus similis B.L
|
Waru gunung
|
Waru gunung,waru
laut,waru let(sunda)
|
III
|
0.41
|
0.55
|
0.50
|
50
|
meliaceae
|
Swietenia mahogeni
jacg
|
Mahoni daun kecil
|
Mahoni
|
II-III
|
0.56
|
0.72
|
0.64
|
51
|
Idem
|
Melia azecarach L
|
Mindi
|
Mindi(sunda)gringging
(jawa)
|
II-III
|
0.42
|
0.65
|
0.53
|
52
|
Idem
|
Toona spec.div.
|
surian
|
Suren(jawa),Surian(sum),ingul(batak),lalumpe(manado)
|
III-IV
|
0.27
|
0.69
|
0.41
|
53
|
Minosaceae
|
Albizzia falcate
Backer
|
Jeungjing
|
Jawa:
sengon;Sunda:Jeungjing
|
IV-V
|
0.24
|
0.49
|
0.33
|
54
|
Idem
|
Adethera spec.div.
|
Raja bunga segawa
|
Raja bunga segawa (pal)
|
I-II
|
0.61
|
0.10
|
0.87
|
55
|
Idem
|
Albizzia procera
Benth
|
Weru
|
Kihiyang(sunda)
|
I-II
|
0.60
|
0.95
|
0.77
|
56
|
Moraceae
|
Sloctia clongata
Backer
|
tempinis
|
Mal:kampinis,tempinis;Batak:damuli.
|
I
|
0.92
|
1.20
|
1.01
|
57
|
Myrtaceae
|
Eucalyptus alba
Reinw
|
Ampupu
|
Timor:Hue(kayu putih.
|
I-II
|
0.68
|
1.02
|
0.89
|
58
|
Idem
|
Metrosideros
spec.div.dan xanthos
|
Lara
|
Kayu lara,nani(sul
&Maluku)momosi,motutu,langara kalanju (sul)
|
I
|
0.98
1.26
|
1.27
1.30
|
1.13
1.23
|
59
|
Olacaceae
|
Scorodo
carpusBorneen Bis.Bece
|
Kulim
|
--------------------------------
|
I
|
0.73
|
1.08
|
0.94
|
60
|
Idem
|
Schanosdachysa
mentaceae
|
Potaling
|
Petaling
|
I
|
0.72
|
1.09
|
0.91
|
No
|
Suku
Famili
|
Nama
Botanis
|
Nama
dlm Perdagangan
|
Nama
Setempat
|
Kelas
Kuat
|
BJ
kering Udar
(gr/cm3)
x
|
||
Minimal
|
maximal
|
Rata-
2
|
||||||
61
|
Papilionceae
|
Pterocarpus spec.div.
|
Lingus atau sono
kembang
|
Kebanyakan
:angsana atau sono;Maluku(linggua);Jawa(angsana,sono
kembang;Phipina(nara,andaman,Burma(padauk
|
II
(I-IV)
|
0.39
|
0.94
|
0.65
|
62
|
Idem
|
Dalbergia
latifolia Boxb
|
Sonokeling(jawa:palisander)
|
Sonokeling
|
I
|
0.73
|
1.08
|
0.90
|
63
|
Podocarpaceae
|
Podpocarpus amarus
BL
|
Melur
|
Kimarak,kibima
(sunda),.taji(jawa & sumbar)
|
III(II-IV)
|
0.46
|
0.59
|
0.50
|
64
|
Idem
|
Podocarpus
imbricatus
|
Melur
|
Jamuju,Kicemara,Kiputri(sunda),Aru
taji (Jawa)
|
III
|
0.38
|
0.77
|
0.52
|
65
|
Rosaceae
|
Parastemon
urephyllum A.Dc
|
Makas
|
-----------------------------
|
I
|
0.99
|
1.015
|
1.04
|
66
|
Idem
|
Parinarium
spec.div
|
Kolaka
|
Palembang(kemiling
utan,kelapa tupai, sulsel: Kolaka
|
I-II
|
0.64
|
1.09
|
0.88
|
77
|
Rubiaceae
|
Neonauclea laneco
lata nerr
|
Anggrit
|
Ki anggrit
dangraratan,cengeh (Sunda)
|
II
|
0.77
|
0.81
|
0.79
|
78
|
Idem
|
Adina minuti flora
val.
|
Berumbung
|
Pelembang:berumbung,gerunggang,Kal:lobang.
|
II-III
|
0.74
|
0.49
|
0.85
|
79
|
Idem
|
Nauclea orientakis
B
|
Gompol
|
Jawa:Klopu
pasir,Gempol.
|
II-III
|
0.43
|
0.69
|
0.58
|
80
|
Idem
|
Mussaendoppsisbecariana
Baill
|
Kayu patin
|
Riau,kal
:selumar,Pal:kayu patin.
|
I-II
|
0.82
|
1.02
|
0.92
|
81
|
Idem
|
Anthasefagifolia
Nacrophyllus Hav.
|
Kasipean(merah
muda)
|
Sul+,katau muna :
Bengkali
|
III
|
0.47
|
0.58
|
0.88
|
82
|
Idem
|
Adina fagifolia
Val.
|
Lasi
|
--------------------------
|
II
|
0.77
|
0.88
|
0.81
|
No
|
Suku
Famili
|
Nama
Botanis
|
Nama
dlm Perdagangan
|
Nama
Setempat
|
Kelas
Kuat
|
BJ
kering Udar
(gr/cm3)
x
|
||
Minimal
|
maximal
|
Rata-
2
|
||||||
83
|
Sapindaceae
|
Pametia pinnata
Forat
|
kasai
|
Sud :Jenggai,Jawa
:kayu sapi aspen,Mal:kasai
|
II(I-III)
|
0.50
|
0.99
|
0.77
|
84
|
Idem
|
Schleichra oleosa
Merr.
|
Kesambi
|
Kasambi(sunda),Kusambi(jawa)
|
I
|
0.94
|
1.10
|
1.01
|
85
|
Idem
|
Ganephyllum
facatum BL
|
mangir
|
Ki angir, mangir
|
I-II
|
0.65
|
1.00
|
0.79
|
86
|
Sapotaceae
|
Palaquiumridleyi
K.et.C
|
Balam seminai
|
Bibis(Riau),balam
seminai ( )
|
I
|
0.90
|
1.012
|
1.04
|
87
|
Idem
|
Kayu ini berasal
dr beberapa keluarga &jenis dr suku sapotaceae(Ganae,Parlaquim dr payena
Spec.div.
|
Balam (Nyatoh)
|
Balam, Suntai,
ketjan mayang(BL)………..
|
II(i-III)
|
0.39
|
1.07
|
0.67
|
88
|
Sapotaceae
|
Manilkara kauki
(L)DuB
|
Sawo kecik
|
Jawa:Sawo,sawao
kecik:Gorontalo:timbuwalo:sul.poso :komea.
|
I
|
0.97
|
1.06
|
1.03
|
89
|
Sterculiaceae
|
Pterospermum
spec.div.
|
Bayur
|
Mal:Bayur;Kal:Bayot;Phil:Bayoh
|
II-III
|
0.30
|
0.78
|
0.52
|
90
|
Idem
|
Heritiera
litoralis Dryand
|
Dungun
|
---------------------------
|
I
|
0.88
|
1.23
|
0.98
|
91
|
Idem
|
Tarrietia
symplicifolia Mast.
|
Teraling
|
Teraling(Riau)
|
II(I-III)
|
0.52
|
0.99
|
0.75
|
92
|
Theaceae
|
Tetrameris Caj
glabra Miq.
|
Punak
|
Punak(Bengkalis,Riau,Kalbar),Asampunak(Kalbar).
|
II
|
0.55
|
0.90
|
0.76
|
93
|
Idem
|
Schiwa Walichii
Kort.spec.div.
|
Puspa
|
Puspa(jawa,
Sunda),seru(Pal)
|
II
|
0.45
|
0.92
|
0.69
|
No
|
Suku
Famili
|
Nama
Botanis
|
Nama
dlm Perdagangan
|
Nama
Setempat
|
Kelas
Kuat
|
BJ
kering Udar
(gr/cm3)
x
|
||
Minimal
|
maximal
|
Rata-
2
|
||||||
94
|
Tiliaceae
|
Schoutenia ovate
Kertb
|
kalikukun
|
Jatos(jawa)
|
II
|
0.99
|
0.88
|
0.98
|
95
|
Verbenaceae
|
Tectonia grandis
L.f.
|
Jati
|
Jati, jatos(jawa)
|
II
|
0.59
|
0.82
|
0.70
|
96
|
Idem
|
Vitex cofassus
Reinv
|
Gofassa(biti)
|
Mal:leban;Phil:malave.
|
II-III
|
0.57
|
0.98
|
0.74
|
97
|
Idem
|
Vitex pubescens
Vahl.
|
Laban
|
Kebanyakan laban
dgn beberapa variasi seperti alaban, aloban, loban, dsb, kihyajas (sunda)
|
I-II
|
0.74
|
1.02
|
0.88
|
98
|
Verbenaceae
|
Peronema canescens
Jack.
|
Sungkai
|
Jati sabrang (jawa),
sungkal (sum,Kal), Jurus (kalteng).
|
II-III
|
0.52
|
0.73
|
0.63
|
99
|
Lauraceae
|
Bermacam-macam
jenis Actinodophen spec.div. bBeilschmieain spec.div. Lituea spec.div.
|
Wuru
|
Medang (Sunda), Wuru
(jawa), modang (batak), dsb.
|
II-IV
|
0.28
|
0.78
|
0.54
|
C.
PENUTUP
C.1.
RANGKUMAN
Lembaga Penelitian Hasil
Hutan di bogor telah melakukan penelitian-penelitian mengenai kayu-kayu di
Indonesia,untuk keperluan pembangunan, kayu-kayu dinilai/dibagi menurut
Keawetannya dan menurut Kekuatannya. Selanjutnya dari kedua penelitian ini
ditentukan tingkat Pemakaian kayu.
a)
Tingkat Keawetan. Yang menentukan
tingkat keawetan kayu ialah daya tahan kayu terhadap pengaruh perusakan oleh
rayap-rayap, serangga,dan binatang-binatang kecil lainnya dan pengaruh alamiah
seperti panas matahari, air, dan sebagainya.
b)
Tingkat Kekuatan. Untuk menentukan
tingkat kekuatan kayu kita berpatokan pada Kuat lentur, Kuat tekan, dan berat
jenis kayu. Berat jenis ini ditentukan pada pada kadar lenggas kayu dalam
keadaan kering udara.
c)
Tingkat Pemakaian. Tingkat
pemakaian sesuatu kayu menyatakan penggunaan kayu untuk sesuatu macam
konstruksi. Dlm menentukan tingkat pemakaian tidak dipandang asal,serta mudah
atau sukarnya pengerjakan kayu, lagi pula kayu dalam keadaan biasa artinya
tidak diawetkan.
Tingkat
kelas kayu dan kelas kuat kayu ada 5 kelas.
Jenis-jenis
kayu penting yang terdapat di Indonesia terdapat sekitar 99 jenis yang tersebar
secara merata di seluruh pelosok tanah air.
C.2.
LATIHAN
Mahasiswa
sekalian, anda diminta untuk:
o Mengidentifikasi dan menyebutkan jenis-jenis kayu yang terdapat di
sekitar tempat tinggal atau daerah anda yang sering digunakan sebagai bahan
kayu untuk bangunan.
o Mengidentifikasi dan menyebutkan jenis-jenis kayu di pasaran sekitar
kota kupang yang digunakan sebagai bahan
konstruksi bangunan dan sebutkan pula pada bagian mana pada bagian konstruksi
bangunan, kayu tersebut di gunakan.
C.3. TES DAN
KUNCI
TES
1.
Jelaskan cara menggolongkan jenis-jenis
kayu yang digunakan di Indonesia.
2.
Dari daftar tabel 9 tersebut di atas,
identifikasi jenis-jenis kayu mana yang terdapat juga di daerah anda (NTT)
3.
Menurut tingkat pemakaiannya, kayu
digolongkan atas berapa tingkatan? Jelaskan disertai contoh jenis kayu sesuai
tingkatannya?
KUNCI
1.
Cara menggolongkan jenis-jenis kayu yang
digunakan di Indonesia, adalah sebagai berikut: .
Kayu-kayu
dinilai/dibagi menurut Keawetannya dan menurut Kekuatannya. Selanjutnya dari
kedua penelitian ini ditentukan tingkat Pemakaian kayu.
a)
Tingkat Keawetan. Yang menentukan
tingkat keawetan kayu ialah daya tahan kayu terhadap pengaruh perusakan oleh
rayap-rayap, serangga,dan binatang-binatang kecil lainnya dan pengaruh alamiah
seperti panas matahari, air, dan sebagainya.
b)
Tingkat Kekuatan. Untuk menentukan
tingkat kekuatan kayu kita berpatokan pada Kuat lentur, Kuat tekan, dan berat
jenis kayu. Berat jenis ini ditentukan pada pada kadar lenggas kayu dalam
keadaan kering udara.
c)
Tingkat Pemakaian. Tingkat
pemakaian sesuatu kayu menyatakan penggunaan kayu untuk sesuatu macam
konstruksi. Dlm menentukan tingkat pemakaian tidak dipandang asal,serta mudah
atau sukarnya pengerjakan kayu, lagi pula kayu dalam keadaan biasa artinya
tidak diawetkan.
2.
(jawaban bersifat tenstative dan disesuaikan dengan jawaban benar oleh
mahasiswa sesuai tingkat pengetahuannya)
3.
Ada lima macam tingkat pemakaian
yaitu :
Tingkat
I dan II :
Untuk
keperluan konstruksi-konstruksi berat, tidak terlindungi dan terkena tanah lembab. Yang termasuk dalam tingkat I diantaranya: Kayu jati, Marbau,
Bangkirai, Belian, Resak, dsb. Yang
termasuk dalam tingkat II diantaranya: Kayu
Rasamala, Merawan dsb.
Tingkat III :
Untuk
keperluan konstruksi-konstruksi besar yang terlindung. Yang termasuk dalam tingkat III: Kayu Puspa, Kamfar,
Karuwing, dsb.
Tingkat
IV : Untuk keperluan
konstruksi-konstruksi ringanyang terlindung. Yang termasuk dalam tingkat IV : Kayu Meranti, Suren,
Jeungjing, dsb.
Tingkat
V : Untuk keperluan
pekerjaan sementara.
DAFTAR PUSTAKA
1. ANONIMOUS,
1961. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
(PPKI) NI-5. Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan: Bandung
2. DUMANAUW,
J.F, 1982. Mengenal Kayu. Penerbit
Gramedia: Jakarta
3. FRICK,
HEINZ, 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan. Penerbit
Kanisius: Jogjakarta
4. TJOA
PWEE HONG dan DJOKOWAHJONO, F.H. 1996. Konstruksi
Kayu. Penerbit Universitas Atma Jaya: Jogjakarta
5. YAP,
FELIX. 1984. Konstruksi Kayu. Penerbit
Bina Cipta: Bandung
SENARAI
-
|
=
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar